IAIT–Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan Teken MoU, Siapkan Lulusan Interdisipliner

IAITPACITAN.COM, PACITAN - Institut Agama Islam Attarmasi (IAIT) dan Ma’had Aly Al-Tarmasi, resmi menjalin kerja sama memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan Jumat malam, 18 Juli 2025. Dokumen tersebut ditandatangani langsung oleh KH Luqman Harits Dimyathi, Mudir Ma’had Aly Al-Tarmasi, dan Dr Ali Mufron, Wakil Rektor Pelaksana Harian IAIT Pacitan.
Keduanya sepakat mendorong model kampus pesantren yang responsif terhadap kebutuhan zaman, namun tetap berakar pada nilai-nilai Islam.
“Saya ingin pondok punya akses ke perguruan tinggi yang cepat dan bermanfaat. Semua harus berjalan bersama,” ujar KH Luqman.
Tak hanya itu, rencana program double degree antara IAIT dan Ma’had Aly, para mahasantri nantinya bisa meraih dua gelar sekaligus dari kedua lembaga.
“Kalau lulus bisa punya dua ijazah, itu luar biasa. Kita harus saling menguatkan,” lanjutnya.
Sebagai bagian dari Yayasan Perguruan Islam Pondok Tremas, sinergi ini dipandang sebagai langkah maju untuk membangun kampus Islam yang unggul—baik dari sisi akademik maupun spiritual.
MoU ini bukan sekadar hitam di atas putih. IAIT dan Ma’had Aly sudah menyiapkan langkah konkret, mulai dari pertukaran dosen dan mahasiswa, riset kolaboratif, hingga pengabdian masyarakat berbasis Islam moderat yang integrasi-transendensi.
Program-program seperti kuliah tamu, pelatihan karya ilmiah, penerbitan jurnal, hingga magang mahasiswa akan segera dijalankan dalam waktu dekat.
Menurut Dr Ali Mufron, kerja sama ini adalah bagian dari strategi IAIT membangun jejaring akademik yang luas dan inklusif.
“IAIT kerja sama dengan Ma’had Aly, Ma’had Aly juga dengan IAIT. Ini kolaborasi yang saling menguatkan,” tegasnya saat sosialisasi program double degree pada Minggu malam, 20 Juli 2025.
Adapun rencana program double degree, lanjutnya, memberi peluang bagi mahasiswa untuk menggabungkan dua bidang ilmu dalam satu masa studi.
“Kita ingin ada integrasi lintas disiplin. Mahasantri bisa belajar dua bidang sekaligus. Ini penting untuk membentuk pola pikir yang terbuka,” jelasnya.
Sinergi IAIT Pacitan dan Ma’had Aly Al-Tarmasi diharapkan menjadi model kolaborasi kampus Islam yang bisa ditiru di daerah lain. Pendidikan tinggi ke depan harus bisa menjawab kebutuhan zaman tanpa meninggalkan akar tradisi. (YF)