18 September 2025

Mahasiswa Baru IAIT Pacitan Dibekali Nalar Attarmasi

Bagikan:
Mahasiswa Baru IAIT Pacitan Dibekali Nalar Attarmasi

IAITPACITAN.COM, PACITAN – Institut Agama Islam Attarmasi (IAIT) Pacitan menggelar kuliah umum perdana, Kamis (18/9). Acara ini menjadi pintu masuk bagi mahasiswa baru sekaligus penegasan visi kampus berbasis integrasi-transendensi.

Rektor IAIT, Prof Dr Musa Asy’arie, menegaskan pentingnya Nalar Attarmasi sebagai kerangka berpikir mahasiswa. Menurutnya, Tremas bukan sekadar nama desa atau pondok, melainkan sumber nilai dan inspirasi.

“Tremas bukan sekadar tempat, bukan sekadar desa, bukan sekadar pondok. Bagi saya Tremas adalah hikmah, budaya, inspirasi, dan nilai yang mengonstruksi sebuah paradigma yang bernama: Nalar Attarmasi,” kata Prof Musa.

Ia menjelaskan, Nalar Attarmasi bersumber dari QS. Ali Imran ayat 190–191 yang menekankan kesatuan zikir dan pikir. Dari ayat itu lahir prinsip ma khalaqta hadza bathilan (anti kesia-siaan) dan faqina ‘adzab an-nar (orientasi etis agar terhindar dari perilaku destruktif).

Lebih jauh, Prof Musa menyebut paradigma ini memadukan dimensi transendensi—pembersihan ego dan penguatan relasi dengan Tuhan—dengan integrasi, yakni kemampuan berpikir multidisiplin untuk membaca realitas secara utuh.

“Suatu problem kemanusiaan universal tidak bisa dipecahkan dengan pendekatan keilmuan tunggal. Perlu pendekatan multidisiplin, perlu melihat realitas secara multidimensional,” tegasnya.

Ia berharap, mahasiswa IAIT Pacitan mampu membiasakan diri dengan Nalar Attarmasi agar lahir generasi cerdas, kritis, sekaligus membawa kemaslahatan umat.

Sementara itu, Dewan Masyayikh IAIT, KH Muhammad Habib Dimyathi, mengingatkan mahasiswa agar tidak melupakan sejarah panjang Pondok Tremas.

“Gagasan adanya perguruan tinggi di Pondok Tremas sudah ada sejak zaman KH Hamid Dimyathi dengan Qismun Nidzami yang merupakan tonggak awal universitas,” ujarnya.

Ia menekankan, hadirnya IAIT Pacitan adalah wujud nyata mimpi panjang para pendiri pondok.

“Kami ucapkan selamat kepada para mahasiswa baru. Anda adalah generasi perdana. Tantangan itu yang harus Anda semua hadapi. Jalani apa yang sudah dimulai para pendahulu. Semoga perjalanan dari mimpi yang sudah lama dapat terwujud,” pesannya.

Kuliah umum perdana ini diikuti civitas akademika IAIT, Dewan Masyayikh KH Muhammad Habib Dimyathi, dan KH Abdillah Nawawie. Kehadiran mereka menjadi simbol sinergi pesantren dengan dunia akademik modern. (Yf)

Bagikan artikel ini:

Artikel Terkait

IAIT Pacitan Tingkatkan Mutu Pendidikan Lewat Audit Internal
06 September 2025

IAIT Pacitan Tingkatkan Mutu Pendidikan Lewat Audit Internal

Baca Selengkapnya
Matangkan Persiapan Semester Gasal, IAIT Pacitan Gelar Rapat Koordinasi Pimpinan
26 August 2025

Matangkan Persiapan Semester Gasal, IAIT Pacitan Gelar Rapat Koordinasi Pimpinan

Baca Selengkapnya
100 Hari Kerja, IAIT Pacitan Gelar Evaluasi Internal Personalia
02 August 2025

100 Hari Kerja, IAIT Pacitan Gelar Evaluasi Internal Personalia

Baca Selengkapnya
Tautan berhasil disalin!